Ponsel(ku) dari Masa ke Masa


Telepon seluler atau handphone sudah menjadi jimat atau "barang siji dirumat" orang-orang modern dewasa ini. Kok bisa jimat? Iyalah..pada masa lalu, orang kemana-mana membawa keris atau ajian apalah karena memang merasa nggak nyaman kalo kemana-mana ga bawa barang-barang itu.Makanya disebut jimat. Ya sama dengan generasi kita. Coba kita pergi ke kantor lupa gak bawa hape? ya udah pasti kepikiran, gugup dan bingung, atau gak nyaman. benerkan? hehehe...

bukan! itu bukan pendapatku tapi pendapatnya Gus Baha hehehe....

Pada kesempatan kali ini aku ingin membahas tentang berbagai jenis hape yang pernah aku miliki dan aku gunakan. Bukan bermaksud pamer sih, cuma sekedar mengingatkan kalau kita mengikuti teknologi dari sudut pandang konsumen iu gak bakal ada habisnya. Bener deh! Yah sekalian nostalgia juga sih ^_^

1. Siemens C45
Hape pertamaku yang kudapatkan bukan dari baru sih tapi hasil ngerampok bekas papaku hehehe.
Sebenarnya secara desain aku suka banget sih, seksi gitu dibandingkan Nokia pada masa itu yang masih agak besaran dimensinya. 

Tapi fitur entertainmentnya masih kalah jauh dengan Nokia serta aksesorinya jarang banget, jadi gak bisa dicustom. Siapa sih anak generasi milenial yang hapenya polosan jaman itu? pasti banyak yang casingnya digantilah atau keyboardnya.

Hape ini menemaniku pada masa awal-awal kuliah pada tahun 2002.

2. Sony Ericsson T310

Ini hape kedua sekaligus hape pertamaku yang berkamera walaupun masih VGA. Hape yang keren dan full entertainment. Namun yang paling aku suka adalah sistem navigasinya yang menggunakan track pad, yang kelak diadopsi oleh Blackberry. Menemaniku dengan setia saat aku kerja sampingan di Hero Sakti Motor Malang dan Yellow Pages. 

Namun sayangnya pada saat itu internet mobile masih sangat mahal sehingga hape ini seperti kurang maksimal.

3. Motorola C115

Kelar dengan hape canggih dengan banyak fitur modern, karena suatu hal aku kembali lagi ke hape tipe feature. Kali ini adalah Motorola C115. Masih dengan alibi internet mobile yang sangat mahal dan belum terjangkau secara masif jadi fungsi hape pun masih berkisar pada telepon dan mengirim pesan singkat, tidak lebih. Kelemahan hape ini adalah keypad-nya yang terlalu kecil sehingga sangat susah untuk digunakan. Asumsiku adalah hape ini diperuntukkan para wanita karena secara body bentuk curve-nya sangat seksi. Kemudian keunggulan hape ini adalah daya tahan batereinya.

Hape ini aku gunakan menjelang akhir kuliah dan kerja di tahun awal.

4. FREN CDMA

Sekitar medio tahun 2007-2008, sistem seluler CDMA beranjak digemari masyarakat karena harganya yang sangat murah terutama tarif telepon. Mengingat mayoritas rekan kerja di kantor menggunakan hape tipe CDMA, akhirnya aku menggunakannya juga. Tipe yang aku pilih adalah tipe FREN CDMA. Sebuah hape CDMA yang menggunakan konsep bundling dengan sebuah operator.

Tidak ada yang istimewa dari hape ini selain tarifnya yang murah. Sedangkan kelemahannya adalah mudah sekali panas terutama bila digunakan untuk telepon berdurasi lama.

5. Samsung CDMA

Ya setelah beberapa bulan kerja akhirnya punya duit sedikitlah buat ganti hape. Masih dengan tipe CDMA aku menggunakan merk Samsung. Secara fisik hape ini sangat compact dan ringan. Keypad-nya pun sangat empuk dan enak untuk dimainkan. Walaupun tanpa kamera, hape ini entah kenapa sangat menyenangkan untuk digunakan dengan fitur multimedia apa adanya.

Sayangnya hape ini akhirnya harus rusak setelah tanpa sengaja masuk ke dalam buburnya si abel. Sedih.

6. Nokia 3600 Slide

Era internet mobile sudah mulai berkembang. Walaupun hanya bermodalkan browser Opera Mini saja kita sudah bisa menjelajah dunia maya. Akhirnya aku kembali ke GSM dan membeli hape Nokia untuk pertama kali. Ya Nokia 3600 Slide. Salah satu hape favoritku sampai saat ini. Bentuknya yang kecil dan seksi namun dengan kemampuan yang sangat nyaman sekali untuk aku nikmati. Berbekal OS Java, interface yang keren dan kamera yang sudah canggih serta mumpuni, sudah cukup bagiku untuk menghadapi era digital ini.

Ayo donk Nokia, lahirkan kembali hape dengan model seperti ini lagi!

7. Samsung Champ

Transisi hape dengan keypad dan layar sentuh sudah dimulai. Tentu pengen nyobain juga donk. Akhirnya coba beli hape Samsung Champ. Hape yang cukup lucu dan menarik. Sangat enak digunakan sebagai pemutar alat musik. Namun bentangan layarnya yang cukup kecil sudah pasti mengganggu walaupun ada semacam stylus mininya.

Tampaknya Samsung ingin bersaing dengan Nokia Express Music di segmen hape dengan fitur pemutar musik.

8. Blackberry Curve

Ini dia masa awal kejayaan sosial media. Apalagi kalau bukan Blackberry. Siapa sih yang tidak tergoda juga untuk menggunakannya? Walaupun aku ambil versi paling murah dari banyak varian Blackberry namun secara fungsi masih sama kok. Yah mungkin beda di kecepatan prosessor dan kamera. 

Pada masa ini, perilaku kita juga perlahan berubah. Apa itu? Bila di masa-masa hape feature kita amat sekali jarang membawa charger. Nah pada masa Blackberry inilah charger wajib di bawa ke mana saja. Apalagi kalau kita sudah mengaktifkan paket datanya. Dalam hitungan jam sudah pasti habis itu batreinya hehehe....

9. Iphone 3GS

Euforia Blackberry belum berhenti, dunia sudah dikejutkan dengan revolusi yang dibawa oleh mendiang Steve Jobs. Iphone. Beruntung aku punya teman yang bekerja di Jepang jadi aku bisa nitip beli disana. Kenapa kok di Jepang? Karena Iphone disini masih belum resmi. Jadi apabila ingin kita gunakan maka kita harus melalui proses Jailbreak dulu.

Kalau untuk urusan performa, ya tau sendirilah ya Iphone itu bagaimana. Dengan Iphone inilah aku kenal kali pertama Instagram, Autodesk Sketchbook dan Whatssapp.

"Unggahan pertama Instagramku tertanggal 28 November 2011"

10. Lenovo S880

Setelah selesai Blackberry dan Iphone, muncullah OS hape yang turut meramaikan dunia seluler yaitu Android. Tentunya kepengin nyobain juga karena katanya OS ini mampu bersaing dengan iOS bahkan bisa lebih powerfull karena sifatnya yang terbuka.

Akhirnya dari sekian banyak varian hape Android aku coba hape Lenovo. Bukan pilih-pilih juga sih? Karena sebetulnya dulu suka dengan brand IBM terutama laptop seri Thinkpad-nya. Setelah tahu kalau IBM diakuisisi atau apalah jadilah IBM menjadi Lenovo itu.

Yah sebagai hape android pertama aku cukup puas sih. Bisa puas maen sosial media, bisa puas maen digital drawing dll. Cuma karena belum mengerti konsep memory dalam hape jadinya sempat juga bikin sebal karena keterbatasannya itu. 

11. Oppo Neo 3

Setelah si Lenovo rusak akhirnya aku coba ganti merk lain. Di toko tiba-tiba terkesima dengan si OPPO. Alasan pertama adalah ketangguhan layarnya yang cukup kuat dan yang kedua interface dari Color OS yang lucu serta fisiknya yang cukup compact. 

Secara performa aku cukup puas dan hape ini juga merupakan salah satu hape favoritku.Cuma entah kenapa setelah beberapa tahun, service google-nya trouble mulu jadinya terpaksa pensiun.

12. Nokia Lumia 520

Setelah lama tidak terdengar, rupanya Nokia kembali lagi dengan menggandeng OS Windows Phone. Akhirnya yang kepengen cobain juga hehehe...

Daripada takut kecewa dengan OS baru, aku beli Nokia Lumia varian paling murah yaitu Nokia Lumia 520. Tampil dengan warna yang gonjreng dan interface berpola kotak-kotak yang kaku menghasilkan sebuah ambiguitas. Sangat tidak menyenangkan bermain-main dengan hape ini. Kemudian aplikasi yang terdapat pada Windows Store-nya juga sangat sedikit jadi kita tidak bisa berkreasi secara maksimal.

Tapi terus terang kalau dibuat main game bisa sangat smooth sekali.

13. Asus Zenfone Max

Sementara hape ini yang masih setia aku gunakan sampai saat ini walaupun sudah berumur 3-4 tahunan.Cukup awet dan menyenangkan terutama sektor batreinya yang pada awal kali beli hape ini bisa satu kali charge untuk sepanjang hari.Kelemahan ada pada sektor prosessor yang lemot. Hampir semua game yang install tidak bisa berjalan dengan baik. Ya mungkin karena fokus pengembangannya pada batreinya tadi sih ya.

Udah ah, capek! bisa jadi daftar ini akan aku update ke depannya nanti karena teknologi akan selalu dan terus berkembang. 



Komentar